Dosen Berkegiatan di Luar Kampus: Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah Guru di MTsN 4 Bantul

MTsN 4 Bantul memiliki keunggulan madrasah dengan semboyan "Riset, Tahfidz, Akademis". Berbagai upaya untuk mewujudkan semboyan tersebut, salah satunya dengan membangun kerjasama dengan Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Program tahun 2021 kegiatan pelatihan penulisan karya ilmiah dengan sasaran siswa madrasah, dan pada tahun 2022 ini pelatihan di berikan kepada guru madrasah. Hal ini dalam upaya membangun integrasi antara keterampilan menyusun karya ilmiah guru dan siswa.

Pada tahun 2022, kegiatan pelatihan difokuskan pada peningkatan keterampilan 4C (creative, critical, collaborative dan Communication Skills). Modalitas dalam menyusun karya ilmiah adalah pada kepekaan guru dalam melihat masalah di kelas. Dibutuhkan pemikiran kritis dalam mengamati dan kreativitas mencari solusi dalam menyelesaikan masalah di kelas. Kolaborasi guru serumpun juga memberikan dampak pada perumusan penyelesaian masalah. Tentu ujung dari riset tersebut adalah terselesaikannya masalah di dalam kelas dan menghasilkan output artikel ilmiah yang dapat juga dimanfaatkan guru untuk menunjang portofolio kenaikan pangkat.

Melalui kegiatan ini beberapa guru sudah berhasil menghasilkan riset di dalam kelasnya dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas (Action research). Dalam sambutannya, Ibu Siti Solichah, S.Ag selaku kepala madrasah sangat mendukung program ini. Program ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan guru dalam melakukan riset di dalam kelas dan mampu menghasilkan artikel ilmiah untuk menunjang kenaikan pangkat guru MTsN 4 Bantul. Selain itu kegiatan ini juga menunjang pelaksanaan IKU Universitas Negeri Yogyakarta.

Kegiatan semakin menarik setelah Ibu Teguh Rahayu selaku Wakil Kepala Madrasah dan beberapa guru lainnya menyajikan proposal karya ilmiah dan diberikan masukan oleh para reviewer seperti Bambang Suprayitno, S.E., M.Sc, Tejo Nurseto, S.Pd., M.Pd, Ahmad Chafid Alwi, S.Pd., M.Pd., dan Drs. Supriyanto, MM.

1.     Sesi Presentasi oleh Bu Teguh

Judul karya ilmiah:

Masukan dari Pak Alwi: Penggunaan tools “voice note” dalam google docs dapat membantu selama proses presentasi sehingga diharapkan dapat menambah kepercayaan diri. Secara konsep, pikiran yang sudah tersistem dengan baik akan mudah tertuang dalam penyajian karya ilmiah yang sistematis. Pada sesi ini, pak alwi memberikan cara dalam mengatasi kendala isi pikiran dalam bentuk tulisan dan mencari referensi melalui google scholar dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Kemudian, Beliau juga menyarankan setting waktu pada bagian Google Scholar yang mana dapat di filter sesuai keinginan waktu.

Masukan dari Bpk. Supriyanto: Latar belakang pada PTK dibuat mengerucut ke bawah. Kemudian PTK permasalahan dasarnya pembelajaran bukan pada hasil pembelajaran siswa.  Hal yang paling penting adalah kebaruan literatur dan referensi. Pada bagian sumber pokok toleransi referensi adalah 5 tahun terakhir. Media kartu harus memiliki kajian yang luas. Acuan yang menjadi penelitian adalah harus dari pendapat ahli atau regulasi pemerintah. Prinsip dalam PTK harus kolaborasi, oleh karena itu kolaborasi antara guru perlu dilakukan.

2.     Sesi Presentasi oleh Bapak Kaharjo

Judul Karya Ilmiah: Penerapan konseling kelompok dengan teknik self management untuk meningkatkan kedisiplinan siswa perilaku prokrastinasi kelas VII MTS N 4 Bantul tahun pelajaran 2022/2023

Banyaknya ketidak disiplinan siswa dalam belajar dan mengerjakan tugas. Keberhasilan pendidikan dapat ditentukan dari siswa, guru, maupun media belajar. Berdasarkan data PISA suasana kelas sangat berpengaruh pada konsentrasi belajar dan pencapaian prestasi. Keluhan yang didapatkan guru adalah tentang pengerjaan tugas yang tidak disiplin. Beberapa langkah sudah dilakukan tetapi belum membuahkan hasil. Tingkat indisipliner siswa di MTS N 4 Bantul hanya 5%. Salah satu langkah yang ditempuh adalah melalui konseling kelompok (Smith, 2011). Kesadaran dari anak untuk merubah habituasi dengan monitoring yang terintegrasi dan terarah.

a.     Masukan dari Pak Supri: Teori boleh lama apabila belum ada teori yang terbaru. Statistik tidak boleh menggunakan interpretasi ganda.

b.     Masukan dari Pak Tejo:

c.     Masukan dari Pak Bambang:  Untuk pendahuluan data mengenai masalah secara real harus muncul. Ada ketidak konsistenan antara rumusan masalah dan tujuan masalah. Praktis masalah nya diluar BK tetapi pelaksanaan penelitian di BK.

3.     Sesi presentasi oleh Ibu Wuryantini

a.     Masukan dari Pak Supri: Perlu formulasi yang jelas pada metode penelitian yang dipilih.

b.     Masukan dari Pak Tejo: Untuk PTK kurang sesuai karena PTK tidak mengembangkan produk/teori. PBL adalah model bukan metode. Apabila metode sudah spesifik untuk dapat mengembangkan model. PBL memiliki sintaks karena itulah disebut model. Pada kutipan teori yang mana orang Indonesia tetapi kutipannya berbahasa inggris, sehingga perlu diteliti lebih lagi. Proses belajar penemuan itu berbeda dengan PBL karena lebih ke arah discovery learning. Sehingga dihapus saja teorinya. Kemudian ditambah bagian yang diperinci mengenai skenario tindakan.

c.     Masukan dari Pak Alwi: Problem Based Learning ada dua yaitu model atau pendekatan. Pada penerapan PBL dalam kajian kepemimpinan maka menggunakan metode six thinking hats sedangkan untuk pembelajaran ekonomi menggunakan metode PACED. PBL apabila dihubungkan dengan motivasi kurang tepat. Karena PBL lebih tepatnya untuk memacu berpikir kritis. Apabila ingin menumbuhkan motivasi belajar dapat mengganti model lain.

d.     Masukan dari Pak Bambang: Untuk pendahuluan data mengenai masalah secara real harus muncul. Ada ketidak konsistenan antara rumusan masalah dan tujuan masalah. Terdapat target yang tidak jelas

Judul Karya Ilmiah: Peningkatan motivasi dan hasil belajar IPS melalui model pembelajaran Problem Based Learning Peserta Didik Kelas IXA MTs N 4 Bantul Tahun Ajaran 2022/2023

Masih rendahnya prestasi belajar IPS dikarenakan lebih banyak keterampilan menghafal dari pada pemahaman materi. Selain itu, siswa menganggap mata pelajaran IPS tidak terlalu penting karena tidak keluar di ASPD. Motivasi yang rendah saat melakukan pembelajaran IPS oleh siswa/siswi. Ibu Wuryantini mengambil metode Problem Based Learning (PBL) dengan harapan siswa/siswi dapat mengatasi masalah yang ada di lingkungan sekitar secara mandiri.

4.     Sesi presentasi oleh Ibu Ketty Astutty

a.     Masukan dari Pak Supri: Identifikasi masalah masih menggunakan kalimat tanya, dimana seharusnya identifikasi masalah menyatakan suatu variabel yang terdapat masalah.

b.     Masukan dari Pak Tejo: Judulnya terlalu panjang, latar belakang perlu ditambahkan kajian literatur. Untuk Rumusan masalah jangan menggunakan kata “Apakah”. Metodenya perlu ditambahkan di sub bab tindakan lebih ke tindakan.

c.     Masukan dari Pak Alwi: Taksonomi membaca

d.     Masukan dari Pak Bambang: Untuk pendahuluan data mengenai masalah secara real harus muncul. Ada ketidak konsistenan antara rumusan masalah dan tujuan masalah. Alangkah lebih baiknya jika dibandingkan antara fiksi dan non fiksi.

Judul Karya Ilmiah: Penerapan Metode Penugasan dengan Pemberian Tugas Terstruktur untuk Meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa pada materi teks buku fiksi dan non fiksi

Hal yang melatarbelakangi penelitian yang dilakukan oleh Ibu Ketty Astutty yaitu kemampuan siswa dalam menguasai materi pembelajaran belum memuaskan, siswa kurang tertarik pada keterampilan membaca, dan akibat dari suatu anggapan bahwa membaca membosankan itu sulit untuk memperoleh nilai atau hasil yang memuaskan